JAKARTATERKINI.ID - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menyatakan bahwa keberadaan Sistem Informasi Lazis Sabilillah Terpadu (Silat), dinilai bisa meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan dana umat di Indonesia.
Wakil Ketua Baznas Mokhamad Mahdum dalam keterangan yang diterima di Kota Malang, Jawa Timur, Minggu mengatakan bahwa sistem yang baru saja diluncurkan tersebut diharapkan membuat proses pengelolaan dan distribusi zakat, infak, dan sedekah menjadi lebih mudah, transparan, dan dapat dipercaya oleh masyarakat.
Baca juga : Empat Menteri Bersihkan Sampah Kiriman di Pantai Kuta Bali
"Dengan Silat, kami berharap bisa meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan dana umat," kata Mahdum.
Mahdum menjelaskan, potensi zakat nasional bisa mencapai angka Rp327 triliun per tahun. Akan tetapi, besaran zakat yang bisa dikumpulkan oleh Baznas saat ini kurang lebih hanya sebesar 10 persen dari total potensi tersebut.
Untuk wilayah Jawa Timur, lanjutnya, potensi zakat mencapai Rp36 triliun per tahun. Baznas berupaya untuk meningkatkan literasi zakat untuk mencapai target yang ditetapkan kurang lebih senilai Rp43 triliun pada 2024.
Baca juga : Komisi X DPR RI Dorong Evaluasi Sistem Zonasi dalam PPDB dan Transparansi Proses
"Ini adalah angka yang fantastis, namun sayangnya, kami baru berhasil mengumpulkan sekitar 10 persen dari potensi tersebut. Kita harus sebarkan dakwah zakat dan mengajak jiwa setiap amil untuk bergerak aktif," katanya.
Mahdum mengatakan, keberadaan zakat dinilai memiliki peran penting dalam pembangunan ekonomi umat di Indonesia. Oleh karena itu, ia mengajak seluruh umat Islam bisa membantu sesama melalui zakat.