JAKARTATERKINI.ID - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus memperbanyak stasiun pemantau kualitas udara (SPKU) untuk menangani polusi udara yang selama ini menjadi masalah serius.
"Kami membeli empat SPKU di tahun 2011. Baru di tahun 2023, kita ada penambahan dalam jumlah yang banyak, yakni sembilan unit SPKU. Namun, pada 2024 ini akan ditambah lima unit SPKU. Kita ingin serius tangani polusi udara di Jakarta," kata Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono saat meninjau SPKU di GOR Ciracas, Jakarta Timur.
Baca juga : Wakil Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta Mengusulkan Pelatihan PJLP untuk Dinas Gulkarmat
Namun, jumlah SPKU yang ada saat ini masih belum ideal untuk wilayah Jakarta.
Heru menuturkan, saat ini kondisi udara di Jakarta sudah cukup baik, dengan menunjukkan data pengukuran yang berada pada akses website Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta.
"Kondisi udara di Jakarta sekarang menunjukkan data polutan PM10 di angka 41 dari ambang batas maksimal yang mencapai angka 55," ucap Heru.
Baca juga : LRT Jakarta Rayakan 5 Tahun Operasional dengan Inovasi dan Aktivitas Meriah
Terkait kondisi tersebut, Pemprov DKI meminta semua pihak jangan terlena, sebab ketika musim kemarau angka tersebut bisa saja pada kondisi tidak baik jika tak ditangani dengan tepat.
Selain itu, Heru juga mendorong semua pengelola gedung untuk terus memasang kabut air (water mist) karena cukup efektif dalam menurunkan polusi udara.