JAKARTATERKINI.ID - Badan Pengusahaan (BP) Batam, Kepulauan Riau, mengungkapkan bahwa delegasi Pemerintah Malaysia sedang menjajaki investasi dalam proyek Light Rapid Transit (LRT) di Kota Batam.
Fesly Abadi Paranoan, Kepala Pusat Perencanaan Program Strategis BP Batam, menyatakan bahwa pihaknya sangat terbuka terhadap rencana investasi dari Malaysia dalam menyediakan transportasi massal di Kota Batam. Pembangunan LRT dianggap sebagai langkah penting dalam mengatasi kemacetan dan menjadikan Batam sebagai kota yang modern.
Baca juga : Empat Kecamatan di Karawang Ditetapkan Sebagai Tujuan Investasi
"Mereka menyampaikan bahwa perkembangan Kota Batam sangat pesat. Mereka ingin mengetahui lebih lanjut tentang proses, insentif, dan peluang investasi, khususnya terkait LRT yang sudah kita rencanakan," ujar Fesly.
Ariastuty Sirait, Kepala Biro Humas, Promosi, dan Protokol BP Batam, menyatakan bahwa pihaknya terus mematangkan rencana pembangunan proyek LRT tersebut. Saat ini, proyek tersebut sudah memasuki tahap penyusunan studi kelayakan oleh konsorsium dari STRIDES, Singapura.
"Kami masih menunggu hasil dari tim studi kelayakan. Setelah selesai, kami akan melakukan evaluasi terhadap dokumen-dokumen dari studi kelayakan, dan selanjutnya, akan dilakukan penyusunan dokumen lelang," kata Ariastuty.
Baca juga : Puluhan Warga Meriahkan Upacara Detik-Detik Proklamasi di Monas
Sebelumnya, BP Batam telah memulai pembangunan jalan layang (flyover) di kawasan Sei Ladi, Tiban, untuk mengatasi masalah kemacetan di titik tersebut. Muhammad Rudi, Kepala BP Batam, menekankan upaya terus mendorong pengembangan Kota Batam sebagai tujuan investasi dan memastikan dukungan dari masyarakat agar seluruh proses pembangunan berjalan sesuai rencana. Rudi juga menyoroti potensi Kota Batam sebagai destinasi wisatawan mancanegara yang dapat mendukung perekonomian di masa depan.