JT - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyampaikan sedang mengkaji permintaan TNI AL untuk memutihkan tunggakan pembayaran konsumsi bahan bakar minyak (BBM) bernilai Rp3,2 triliun ke Pertamina.
“Kami lagi mengkaji dari Dirjen Migas (Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi) dengan dari Inspektur Jenderal,” ucap Bahlil ketika ditemui dalam kunjungan kerjanya di Senipah, Kalimantan Timur, Rabu.
Baca juga : Modernisasi Terminal Mempermudah Layanan Angkutan Umum
Bahlil belum memastikan apakah Kementerian ESDM akan menyetujui permintaan TNI AL untuk melakukan pemutihan, sebab perlu dikaji lebih jauh.
Pernyataan tersebut terkait dengan Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali yang mengungkapkan bahwa TNI AL memiliki tunggakan pembayaran konsumsi bahan bakar minyak (BBM) bernilai triliunan rupiah ke Pertamina dan meminta agar tunggakan itu diputihkan.
"Untuk bahan bakar memang ini kalau kita berpikir masih sangat terbatas. Kemarin ada tunggakan itu bahan bakar Rp2,25 triliun, dan saat ini kita sudah dikenakan harus membayar utang lagi Rp3,2 triliun. Itu sebenarnya tunggakan," ucap dia saat rapat dengan Komisi I DPR RI di kompleks parlemen, Jakarta, Senin (28/4).
Baca juga : BP2MI Sebut Persaingan Kerja di Korsel Sangat Ketat
Menurut dia, utang tersebut sangat mengganggu operasional TNI AL. Penggunaan BBM untuk TNI AL masih dikenakan harga seperti industri-industri.
Maka, dia mengusulkan agar BBM kebutuhan kapal TNI AL diberi subsidi.