JT – Kementerian Kesehatan Gaza pada Selasa (15/4) menyerukan kepada komunitas internasional untuk menekan Israel agar menghentikan serangan terhadap rumah sakit dan melindungi tenaga medis di wilayah konflik.
Seruan ini muncul setelah serangan Israel menghantam pintu masuk Rumah Sakit Darurat Kuwait di dekat Kota Khan Younis, menewaskan satu orang dan melukai sedikitnya 10 lainnya, menurut laporan kantor berita Palestina WAFA.
Baca juga : Cuaca Ekstrem di Australia Sebabkan Satu Orang Meninggal
"Serangan ini menunjukkan niat jelas penjajah untuk melumpuhkan sistem kesehatan di Jalur Gaza," bunyi pernyataan resmi Kemenkes Gaza. Mereka menegaskan bahwa kejahatan semacam ini hanya akan berlanjut jika organisasi internasional tidak mengambil sikap tegas.
Sebelumnya, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) juga mengaku membombardir Rumah Sakit Al-Ahli di Kota Gaza, yang mereka tuduh digunakan Hamas sebagai pusat komando—klaim yang dibantah juru bicara Pertahanan Sipil Palestina, Mahmoud Basal, kepada Al Jazeera.
Ia menegaskan tidak ada aktivitas militer Hamas di fasilitas tersebut, dan kini Kota Gaza nyaris tak memiliki rumah sakit yang berfungsi.
Baca juga : Hamas Bebaskan Tiga Sandera Israel di Tengah Gencatan Senjata
Kementerian Kesehatan Gaza menyebut, stok obat-obatan mereka telah menipis, dengan sekitar 40 persen obat dan 60 persen pasokan medis telah habis.
Serangan udara 18 Maret lalu juga menambah krisis, setelah Israel memutus pasokan listrik ke pabrik desalinasi dan menutup akses masuk bantuan kemanusiaan. * * *