JT – Menteri Agama Nasaruddin Umar mengajak seluruh umat menjadikan Idul Fitri 1446 Hijriah sebagai simbol persatuan dan toleransi antarumat beragama di Indonesia.
"Shalat Id itu sunah, yang wajib itu persatuan. Kalau ada perbedaan dalam pelaksanaan Shalat Id, mari kita utamakan persatuan sebagai umat Islam Indonesia," ujar Nasaruddin usai memimpin Gema Takbir Akbar Nasional di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Minggu (30/3).
Baca juga : PLN Siapkan 1.124 SPKLU Selama Mudik Lebaran
Ia menyampaikan imbauan tersebut menyusul adanya sejumlah masjid yang telah melaksanakan Shalat Id lebih awal karena perbedaan metode penetapan 1 Syawal.
"Bagi yang Shalat hari ini, itu hak asasi mereka. Namun secara astronomis, saat posisi bulan minus tiga derajat, hilal tidak mungkin terlihat. Meski begitu, kita tidak bisa melarang jika itu berdasar keyakinan mazhab mereka," jelasnya.
Menag yang juga Imam Besar Masjid Istiqlal itu meminta umat yang akan Shalat Id di Masjid Istiqlal pada Senin (31/3), datang lebih awal dan ikut Shalat Subuh berjamaah.
"Presiden dan pejabat tinggi akan hadir pukul 06.30 WIB. Kami harap pukul 07.00 WIB Shalat Id sudah dimulai. Mari datang lebih pagi dan bertakbir bersama lebih lama," ujarnya.
Nasaruddin juga mengajak umat menjaga semangat Ramadhan setelah bulan suci berakhir.