JT – Para menteri luar negeri negara-negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) menegaskan pentingnya penyaluran bantuan kemanusiaan secara cepat, aman, dan tanpa diskriminasi bagi korban gempa bumi yang melanda Myanmar dan Thailand.
Pernyataan bersama tersebut disampaikan usai Rapat Darurat Khusus yang digelar secara virtual, sebagaimana dikutip dari keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Minggu (30/3).
Baca juga : Perangkat Pemanas pada Balon Sampah Korut Terlibat dalam Kebakaran di Korsel
ASEAN menyatakan dukungan terhadap permohonan Myanmar untuk mengaktifkan Sekretaris Jenderal ASEAN sebagai Koordinator Bantuan Kemanusiaan. Dalam pernyataan itu, ASEAN juga mengungkapkan simpati dan solidaritas kolektif terhadap rakyat Myanmar dan Thailand.
Sebagai bagian dari respons regional terkoordinasi, ASEAN akan mengerahkan Tim Tanggap dan Asesmen Kedaruratan (ERAT), menyalurkan bantuan melalui Sistem Logistik Darurat Bencana ASEAN (DELSA), serta mengerahkan tim Operasi Pencarian dan Penyelamatan Urban (USAR) dari beberapa negara anggota.
Para Menlu ASEAN juga menyoroti pentingnya menciptakan lingkungan yang kondusif di Myanmar agar penyaluran bantuan dapat dilakukan tanpa hambatan.
Baca juga : 196 Pekerja Kemanusiaan Tewas di Gaza
Dalam pernyataan tersebut juga disebutkan bahwa Malaysia dan Thailand akan menggelar kunjungan kemanusiaan bersama ke Myanmar pada 5 April 2025. Langkah ini menunjukkan komitmen ASEAN dalam memberikan respons yang bersatu dan efektif terhadap bencana.
Menurut laporan media pemerintah Myanmar, jumlah korban meninggal akibat gempa dahsyat yang terjadi bertambah menjadi 1.644 orang, dengan 3.408 lainnya mengalami luka-luka. Selain itu, 68 orang masih dinyatakan hilang di berbagai wilayah terdampak gempa. * * *