JT – PT Blue Bird Tbk (Bluebird) membukukan pendapatan sebesar Rp5,04 triliun sepanjang 2024, naik 14 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Kenaikan tersebut didorong oleh ekspansi bisnis, diversifikasi layanan, peningkatan permintaan, serta pemanfaatan teknologi secara optimal.
Direktur Utama Bluebird, Adrianto Djokosoetono, menyatakan pertumbuhan tersebut menandai konsistensi perusahaan dalam mencatatkan pertumbuhan dua digit selama tiga tahun berturut-turut.
Baca juga : Pj Gubernur Jabar: Kertajati Akan Layani Haji dan Umrah Mulai Januari 2025
“Pencapaian ini menjadi bukti bahwa strategi transformasi kami menuju perusahaan mobility as a service berjalan dengan baik,” kata Adrianto dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (28/3).
Dari sisi profitabilitas, Bluebird membukukan EBITDA sebesar Rp1,2 triliun, naik 9 persen secara tahunan (yoy). Sementara laba bersih melonjak 28 persen menjadi Rp593 miliar.
Kinerja positif tersebut ditopang oleh peningkatan pendapatan dari berbagai layanan. Pendapatan dari segmen taksi naik 12 persen, sementara pendapatan dari layanan non-taksi seperti rental, bus, shuttle, dan lainnya melonjak 19 persen.
Baca juga : BCA: Pengguna "Paylater" Tumbuh Pesat 108 Persen Hingga Mei 2024
Perusahaan juga menambah sekitar 1.200 unit armada di seluruh lini layanan, menjadikan total armada yang beroperasi lebih dari 24.000 unit. Termasuk di dalamnya adalah armada AKAP Premium Cititrans Busline yang diluncurkan awal 2024.
Adrianto, yang akrab disapa Andra, menambahkan bahwa peningkatan ini sejalan dengan komitmen Bluebird untuk tetap relevan dengan kebutuhan mobilitas masyarakat.