JT - Presiden AS Donald Trump terus menegaskan keinginannya untuk mencaplok Greenland, Kamis (13/3), sehari setelah pemerintahan baru yang sangat pro-kemerdekaan memperoleh suara terbanyak dalam pemilihan di wilayah otonomi Denmark itu.
"Kami harus melakukannya. Kami benar-benar membutuhkannya untuk keamanan nasional," kata Trump kepada wartawan saat dia menjamu Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte.
Baca juga : Rusia Siap Berperan dalam Penyelesaian Konflik di Timur Tengah
"Itulah sebabnya NATO mungkin harus terlibat, karena kami benar-benar membutuhkan Greenland untuk keamanan nasional," tambahnya.
Berbicara kepada Rutte, Trump mengatakan pemimpin NATO itu "bisa menjadi instrumental" dalam mewujudkan keinginannya.
Greenland, pulau terbesar di dunia, telah menjadi wilayah otonom Denmark sejak 1979. Terletak di antara Samudra Arktik dan Atlantik, pulau tersebut kaya akan mineral dan berlokasi strategis di Arktik.
Baca juga : Menhan Korsel Minta Pasukan Bertindak Tegas terhadap Setiap Provokasi dari Korut
Pulau itu -membentang lebih dari 2 juta kilometer persegi (800 ribu mil persegi)- kaya akan logam tanah jarang yang penting bagi industri teknologi tinggi, termasuk nikel, kobalt dan tembaga, selain potensi minyak dan gasnya yang besar.
Denmark dan Greenland telah menolak usulan untuk menjual wilayah tersebut, dengan pemerintah Denmark menegaskan kedaulatannya yang berkelanjutan atas pulau itu.