JT - Gubernur Jakarta Pramono Anung mengungkapkan adanya potensi banjir rob di wilayah Jakarta Utara pada 28-29 Maret 2025. Oleh karena itu, ia telah menginstruksikan seluruh jajaran untuk mengaktifkan kembali pompa-pompa pengendali banjir.
"Dapat laporan 28-29 (Maret 2025) kemungkinannya banjir rob. Lebih baik saya diinformasikan untuk kita antisipasi agar pompa-pompa yang ada di utara akan kita aktifkan kembali seperti yang kemarin," ujar Pramono di Balai Kota Jakarta, Selasa.
Baca juga : Transjakarta Sediakan 10 Bus Ramah Disabilitas untuk Dukung Peparnas XVII 2024
Sekretaris Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Maruli Sijabat, menjelaskan bahwa potensi banjir rob tersebut berkaitan dengan pasang tertinggi yang diperkirakan terjadi pada bulan Maret. Wilayah yang kemungkinan terdampak mencakup pesisir utara Jakarta seperti Pluit, Muara Angke, Muara Baru, dan Cilincing.
Pemprov DKI, termasuk BPBD DKI, telah menginformasikan potensi ini kepada warga di pesisir utara Jakarta. Langkah antisipasi lainnya juga telah disiapkan, termasuk penyediaan sarana evakuasi dan lokasi pengungsian.
"Apabila diperlukan adanya pengungsian, maka kami akan siapkan sarana untuk evakuasi dengan menggunakan perahu. Juga bisa kita maksimalkan sarana-sarana yang sudah ada," kata Maruli.
Baca juga : Pemkot Jakarta Pusat Perkuat Koordinasi Tim Pengawas Orang Asing untuk Menangani Pencari Suaka
Selain itu, pemenuhan kebutuhan dasar bagi warga di lokasi pengungsian juga telah masuk dalam perencanaan.
Sebagai langkah jangka panjang untuk mengatasi banjir rob, Pemprov DKI menyatakan kesiapan membangun tanggul mitigasi di beberapa titik, antara lain di Muara Angke, Pluit, Muara Baru, Sunda Kelapa, Marunda (Rumah Si Pitung), dan Jalan RE Martadinata.