JT – Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), Ubaidillah, mengingatkan media televisi dan radio untuk lebih mengedepankan aspek pemulihan dalam peliputan bencana banjir yang melanda berbagai wilayah, termasuk Jabodetabek.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada televisi dan radio yang sudah berjibaku menginformasikan kepada publik terkait banjir yang belakangan ini terjadi,” kata Ubaid, yang akrab disapa Gus Ubaid, dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (4/3).
Baca juga : Pemerintah Dalami Kajian agar Tenaga Honorer Tak Terkena PHK
Ia menekankan pentingnya menjaga etika penyiaran agar informasi yang disampaikan tidak menimbulkan kepanikan sosial serta dapat mendorong upaya pemulihan bagi warga terdampak.
Gus Ubaid juga mengingatkan agar media yang meliput di lokasi bencana tidak menghambat proses evakuasi yang dilakukan tim tanggap darurat dan relawan.
“Jangan sampai peliputan justru mengganggu pekerjaan tim tanggap darurat. Proses evakuasi harus berlangsung kondusif agar pemulihan warga terdampak bisa dilakukan dengan cepat,” tegasnya.
Baca juga : Bandara Soekarno-Hatta Raih Penghargaan 4 Bintang di Skytrax World Airport Awards 2025
Selain itu, ia meminta agar media mengedepankan rasa empati dalam menampilkan visual bencana.
“Tidak diperbolehkan mewawancarai anak di bawah umur sebagai narasumber dalam peliputan bencana, serta tidak menampilkan gambar luka berat atau korban secara detail dengan close-up,” tambahnya.