JT - Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Utara Inspektur Jenderal Polisi Hary Sudwijanto dan Pangdam VI/Mulawarman Mayor Jenderal TNI Rudy Rachmat Nugraha menegaskan bahwa insiden penyerangan Mapolres Tarakan yang diduga dilakukan sejumlah prajurit TNI tidak mengganggu soliditas TNI dan Polri.
"Terkait dengan masalah ini, kami, TNI dan Polri, sudah melaksanakan kegiatan secara berjenjang dan bersama-sama untuk menyelesaikan masalah," ujar Kapolda Kaltara di Tarakan, Selasa (25/2).
Baca juga : BMKG Laporan Kekeringan Ekstrem di Tujuh Provinsi Indonesia
Dari awal, Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Kaltara bersama Polisi Militer TNI, Kapolres Tarakan, serta komandan Kodim dan Batalyon telah berkoordinasi untuk merumuskan pola penyelesaian pascainsiden.
Pangdam VI/Mulawarman Mayjen TNI Rudy Rachmat Nugraha juga memberikan dukungan moril untuk mengembalikan situasi seperti semula.
Setelah dari Polres Tarakan, Pangdam berencana mengunjungi anggota Polri yang sedang dirawat di rumah sakit di Kota Tarakan guna memberikan semangat pemulihan.
Baca juga : Dudung Sarankan Purnawirawan Manfaatkan Wadah Resmi untuk Aspirasi
Pangdam menegaskan bahwa peristiwa ini tidak akan merusak soliditas dan solidaritas yang telah dibangun bersama jajaran kepolisian.
Ia memastikan pihaknya akan terus mendalami serta menyelidiki para prajurit TNI yang diduga terlibat dalam insiden tersebut dan akan menindak sesuai hukum yang berlaku.