JT – PT Kereta Api Indonesia (KAI) melalui anak usahanya, KAI Logistik, terus memperkuat perannya dalam angkutan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3). Layanan ini mengalami pertumbuhan signifikan dalam dua tahun terakhir, dengan volume pengangkutan naik dari 8.496 ton pada 2023 menjadi 10.386 ton pada 2024, meningkat sekitar 22%.
"Ini bukti nyata bahwa moda transportasi berbasis rel semakin dipercaya karena lebih aman, efisien, dan berkelanjutan," kata Vice President Public Relations KAI Anne Purba, Selasa (25/2).
Baca juga : BNPB Targetkan Pemulihan Jalan di Bogor Tuntas Sebelum Idul Fitri
Sejak mulai beroperasi pada 2018, layanan angkutan limbah B3 telah menjadi bagian penting dalam pengelolaan limbah yang ramah lingkungan. Dengan jalur utama Stasiun Kalimas–Stasiun Nambo, layanan ini menggunakan kontainer khusus yang memenuhi standar pengangkutan limbah B3.
Anne menegaskan bahwa dibandingkan moda transportasi darat, pengangkutan limbah B3 dengan kereta api lebih unggul dalam aspek keamanan dan efisiensi.
Selain mampu mengangkut dalam jumlah besar, transportasi berbasis rel juga menghasilkan emisi karbon yang lebih rendah, sejalan dengan konsep green logistics yang diterapkan KAI Logistik.
Baca juga : Psikolog Tanggapi Rencana 'Mobil Curhat' Ridwan Kamil untuk Jakarta
Layanan ini juga telah mengantongi izin resmi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Kementerian Perhubungan. KAI Logistik terus berinovasi dalam teknologi dan prosedur operasional untuk memastikan angkutan limbah B3 berjalan dengan aman serta tidak mencemari lingkungan.
"Kami mengapresiasi kepercayaan para mitra yang telah memilih kereta api sebagai solusi logistik mereka. Bersama, kita wujudkan transportasi logistik yang lebih hijau dan berdaya saing tinggi," ujar Anne. * * *