JT - Warga Kota Kediri, Jawa Timur, meraup untung setelah membudidayakan burung kenari merah lokal (merlok) dengan pengiriman hingga luar kota.
Salah seorang warga pembudidaya burung kenari merlok Hariadi mengatakan, usaha ini sudah ditekuninya sejak 2014. Ia menekuni ini karena hobi.
Baca juga : Pemerintah Apresiasi Peran Swasta dalam Pengembangan UMKM Batik
"Saya menekuni ini sejak 2014, yang jelas karena hobi. Dari segi warna itu cerah saya suka," katanya, di Kediri, Senin.
Ia juga menyebut Kenari merlok ini harga jualnya juga lebih mahal ketimbang jenis kenari lainnya. Untuk satu ekor kenari merlok yang usia 2,5 bulan sampai tiga bulan harganya sekitar Rp350.000 per ekor, sedangkan untuk yang sudah dewasa dan sudah nyaring suaranya antara Rp900 ribu hingga Rp1 juta per ekor. Dalam satu bulan, bisa terjual antara 4-6 ekor.
Dirinya menjelaskan bahwa budi daya ini digelutinya selain karena hobi, juga prospek bisnis yang bagus. Persaingan bisnis untuk Kenari Merlok ini juga bisa disiasati dengan tetap memperhatikan kualitas burung.
Baca juga : TransJakarta Dorong Penggunaan Publik dengan Edukasi Sistem JakLingko-Mikrotrans
"Kami sasarannya orang-orang penghobi, yang kesukaannya kenari merlok. Kadang ada yang warna biasa, ada yang standar tapi saya mainnya yang merah lokal," kata dia lagi.
Untuk perawatan, ia menyebut tidak terlalu susah. Burung ini mulai bertelur jika usianya sudah 6-7 bulan. Dalam setiap dua bulan sekali, burung betina bisa bertelur antara 2-5 butir.