JT – Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) mengutuk keras insiden pemukulan sesama pemain dalam pertandingan antara SMP 1 Kota Bogor melawan SMP Mardiwaluya Cibinong pada Turnamen SDH Basketball 2025 di Kota Bogor, Senin (17/2).
Ketua Umum DPP Perbasi, Budisatrio Djiwandono, menegaskan bahwa tidak ada tempat bagi kekerasan dalam dunia olahraga karena dapat mencederai nilai sportivitas dan fair play.
Baca juga : Hasil Undian Grup Piala Thomas dan Uber 2024 Telah Diumumkan
"Tidak ada ruang kekerasan di dunia bola basket. Jika terbukti, harus ada tindakan tegas sebagai pelajaran agar tidak terulang," ujarnya dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis (20/2).
Perbasi akan menurunkan tim untuk mengusut insiden ini guna memastikan kasus serupa tidak terulang, baik dalam dunia olahraga maupun di lingkungan sekolah.
Selain itu, Badan Etik Perbasi juga akan mengawal serta menindaklanjuti kejadian ini sesuai prinsip keadilan dan aturan yang berlaku.
Baca juga : Aston Villa dan Juventus Raih Kemenangan Perdana di Liga Champions
"Kami tidak akan ragu memberikan sanksi tegas kepada pihak yang melanggar aturan atau membiarkan tindakan yang mencoreng nama baik bola basket Indonesia," tegas Budisatrio.
Peristiwa pemukulan terjadi saat pertandingan berlangsung pada Senin sore (17/2). Pemain bernomor punggung 52 dari SMP 1 Kota Bogor yang mengenakan jersi putih dipukul di kepala oleh lawannya dari SMP Mardiwaluya Cibinong, yang mengenakan jersi abu-abu dengan nomor punggung 13.