JT – Kementerian Pertanian (Kementan) menerjunkan tim untuk menginvestigasi kasus gejala antraks yang ditemukan di Desa Tileng, Kecamatan Girisubo, Gunung Kidul, Yogyakarta.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, Agung Suganda, menegaskan bahwa pihaknya bergerak cepat dalam menangani penyakit hewan menular.
Baca juga : BKD Depok Sukses Realisasi Capaian Pajak Sebesar Rp1,445 Triliun
"Kami telah mengirim tim ke lokasi untuk melakukan penelusuran, pengambilan sampel, dan penyuluhan kepada pemilik ternak," ujarnya di Jakarta, Kamis (20/2).
Tim Balai Besar Veteriner (BBVet) Wates, sebagai unit pelaksana teknis Kementan, telah melakukan investigasi di lokasi kasus.
Kepala BBVet Wates, Hendra Wibawa, menjelaskan bahwa desinfeksi menyeluruh pada kandang terdampak telah dilakukan guna mencegah penyebaran penyakit.
Baca juga : KSAD: Permukiman Dekat Gudmurah Bisa Direlokasi
"Ternak yang ada harus diisolasi, sementara akses keluar-masuk kandang dibatasi untuk menjaga biosekuriti," katanya.
Selain itu, ternak yang berada dalam kandang terdampak telah menerima pengobatan antibiotik, dengan vaksinasi antraks dijadwalkan setelah masa kerja antibiotik berakhir.