DECEMBER 9, 2022
JAKARTA

Pemprov DKI Jakarta Bahas Kelangkaan LPG 3 kg dengan Kementerian ESDM

post-img
Pekerja menyusun tabung gas elpiji tiga kilogram yang akan disalurkan ke pangkalan-pangkalan penjualan disalah satu agen LPG di Jakarta. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/aww.

JT - Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi (Disnakertransgi) DKI Jakarta berencana menggelar rapat dengan Direktorat Jenderal Minyak dan Gas (Ditjen Migas) Kementerian ESDM terkait kelangkaan liquefied petroleum gas (LPG) atau elpiji 3 kilogram (kg) di Jakarta.

Kepala Disnakertransgi DKI Jakarta, Hari Nugroho, mengungkapkan bahwa pihaknya belum mengetahui alasan di balik adanya aturan baru yang melarang pengecer dan warung untuk menjual elpiji 3 kg. Oleh karena itu, rencana rapat dengan Dirjen Migas, Ahmad Muchtasyar, dan pihak terkait lainnya diperlukan guna memahami apakah kebijakan tersebut dapat meminimalisir hambatan distribusi.

Baca juga : Festival Bunga Rawa Belong 2024 akan Hadir di Jakarta Barat

“Aturan baru ini mempengaruhi distribusi gas, di mana agen langsung yang mengelola, dan pengecer tidak lagi terlibat. Kami belum memahami dampaknya, maka rapat bersama akan segera dilakukan,” ujar Hari, Selasa.

Rapat tersebut diharapkan dapat menemukan solusi untuk mengatasi kelangkaan elpiji 3 kg bersubsidi dan masalah terkait Harga Eceran Tertinggi (HET) agar menjelang bulan Ramadan, pasokan gas dan harga kembali normal.

Selain itu, Hari menjelaskan perbedaan HET antara Jakarta dan daerah penyangga. Sejak delapan tahun lalu, HET elpiji 3 kg di Jakarta tetap di harga Rp16.000, sementara daerah penyangga sudah mengalami kenaikan menjadi Rp19.000. Perbedaan harga ini memicu masalah kelangkaan karena kuota gas di Jakarta bisa disalurkan ke wilayah penyangga.

Baca juga : Pelajar di Jakarta Utara Dimotivasi untuk Maksimalkan Potensi Diri

“Jika HET berbeda, daerah penyangga bisa mengambil alokasi gas dari Jakarta. Kami perlu mengevaluasi HET agar tidak ada disparitas yang memicu penyelewengan di lapangan,” tambah Hari.

Meski demikian, Hari menyatakan bahwa kajian oleh Dirjen Migas menunjukkan bahwa kenaikan HET diperkirakan tidak berdampak signifikan pada inflasi. Namun, ia tetap menekankan perlunya penyesuaian harga untuk menjaga kestabilan pasokan.


Tentang Kami

Jakartaterkini.id merupakan transformasi dari Media sosial Instagram Jakarta terkini, yang lahir sejak tahun 2017 silam. Melalui media online kami ingin lebih berkomitmen dalam menghadirkan beragam informasi yang lebih luas, komprehensif dan faktual.

Kami berfokus menjadi media lokal Jakarta yang terkini, sesuai dengan tag line kami, Informasi terkini di Jakarta. Dibawah naungan JTN Media kami terus beradaptasi dalam segala aspek sesuai dengan perkembangan sosial terkini. Selain itu kami juga terus melakukan inovasi terhadap perkembangan teknologi agar dapat memenuhi keinginan khalayak dalam mengakses informasi.

Kami adalah media yang Independent dengan mengedepankan kaidah jurnalistik, disajikan secara berimbang tanpa intervensi.

Bicara Jakarta..?! Jakarta terkini, Informasi terkini di Jakarta, Powered by JTN Media. 

 
Cart