JT - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Papua melepasliarkan 264 satwa liar ke kawasan cagar alam Pegunungan Cyloop, hutan wilayah Kampung Asei Kecil, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, Papua, Rabu (18/12).
Kepala Seksi Konservasi Wilayah IV BBKSDA Papua, Rian Agustina, dalam siaran pers di Jayapura, Kamis, mengatakan bahwa pelepasliaran ini meliputi delapan individu biawak Papua (Varanus salvadorii), 161 kadal duri mata merah (Tribolonotus gracilis), tiga kadal panana (Tiliqua gigas evanescens), 44 ular sanca hijau (Morelia viridis), satu ular sanca cokelat (Bothrochilus albertisii), dua ular boa pohon (Candoia carinata), 42 ular boa tanah (Candoia aspera), dan tiga ular piton olive Papua (Apodora papuana).
Baca juga : Wali Kota Tangerang: Mudik Gratis dengan 89 Bus Berangkat 28 Maret
"Semua satwa telah menjalani masa habituasi sehingga siap dilepasliarkan ke habitat alaminya," ujar Rian.
Satwa-satwa ini berasal dari translokasi di Jawa Timur dan penyerahan dari Balai Besar Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Papua. Proses pelepasliaran merupakan bagian dari upaya pengendalian peredaran satwa liar di Papua, dilakukan melalui kerja sama dengan berbagai pihak terkait serta masyarakat setempat.
"Dalam beberapa tahun terakhir, sinergi dengan berbagai pihak telah berhasil menggagalkan banyak tindakan ilegal terhadap satwa liar," tambah Rian.
Baca juga : Pj Gubernur Jabar Kunjungi Santri Korban Robohnya Tanggul Kolam di Sukabumi
Ia juga mencatat bahwa puluhan kasus pelanggaran hukum telah diselesaikan, dan ratusan hingga ribuan satwa liar Papua telah diamankan untuk dikembalikan ke habitat aslinya.
"Kami mengajak seluruh masyarakat di Tanah Papua untuk menjaga kekayaan hayati, karena satwa liar merupakan aset Bumi Cenderawasih," tutupnya. * * *