JT - Direktur Komisariat Tinggi PBB Urusan Pengungsi (UNHCR) untuk Timur Tengah dan Afrika Utara, Rema Jamous Imseis, mengungkapkan pada Selasa (17/12) bahwa sekitar satu juta pengungsi Suriah diperkirakan akan kembali ke tanah air mereka antara Januari hingga Juni 2025.
"Kami telah memperkirakan bahwa kami berharap akan melihat sekitar satu juta warga Suriah kembali pulang antara Januari hingga Juni tahun depan," kata Imseis dalam konferensi pers di Jenewa.
Baca juga : Dituduh Terlibat Makar, Presiden Korsel Klaim Tak Paham Alasan Dibalik Tuduhan
Imseis menambahkan bahwa perkembangan ini membawa harapan besar untuk menyelesaikan krisis kemanusiaan yang masih berlangsung di Suriah. Meskipun demikian, dia menekankan bahwa perubahan rezim di negara tersebut tidak selalu menjadi akhir dari krisis yang ada, dan mengingat tantangan besar yang masih harus dihadapi ke depan.
Imseis juga mendesak negara-negara yang menampung pengungsi Suriah untuk tidak terburu-buru memulangkan mereka, dan menekankan pentingnya pengungsi mempertahankan hak mereka untuk mencari suaka.
Lebih dari satu juta orang baru menjadi pengungsi di dalam Suriah dalam tiga pekan terakhir, sebagian besar di antaranya adalah perempuan dan anak-anak. Imseis menyebutkan bahwa meskipun pengungsi mungkin dapat kembali, masih terlalu dini untuk menilai apakah aman bagi mereka untuk pulang, dan dia menyerukan agar para pengungsi serta individu yang peduli memberikan lebih banyak waktu untuk mengevaluasi situasi keamanan di Suriah. * * *
Baca juga : 196 Aktivis Lingkungan Tewas pada 2023, Kolombia Jadi Negara Paling Mematikan