JT – Sebuah studi baru menunjukkan bahwa susu mentah berpotensi terpapar virus influenza dari sapi dan dapat tetap menular meskipun disimpan dalam suhu dingin selama lima hari.
Penelitian ini menyoroti risiko penularan flu burung melalui konsumsi susu mentah dan pentingnya pasteurisasi untuk mengurangi potensi bahaya.
Baca juga : Lima Tips Utama untuk Hidup Sehat dan Panjang Umur, Menurut Pakar Nutrisi
Berbeda dengan susu yang dipasteurisasi, susu mentah tidak dipanaskan untuk membunuh patogen berbahaya. Meski susu mentah dianggap mengandung lebih banyak nutrisi, enzim, dan probiotik yang bermanfaat, penelitian ini menegaskan bahwa risiko kesehatan yang ditimbulkan cukup besar.
Organisasi seperti Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) AS telah mengaitkan susu mentah dengan lebih dari 200 wabah penyakit, dengan risiko yang lebih besar bagi kelompok rentan seperti anak-anak, ibu hamil, orang tua, dan individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Dalam studi ini, ditemukan bahwa virus influenza bisa bertahan dalam susu mentah selama berhari-hari, mencemari permukaan dan bahan lingkungan di peternakan sapi perah, yang berpotensi menularkan penyakit ke hewan dan manusia.
Baca juga : Strategi Menghindari Konflik Pernikahan yang Dapat Berujung Perceraian
Di sisi lain, pasteurisasi dapat mengurangi jumlah RNA virus dalam susu hingga hampir 90 persen, meskipun tidak sepenuhnya menghilangkannya.
Penelitian ini memperingatkan bahwa deteksi RNA virus dalam susu, baik yang mentah maupun yang dipasteurisasi, memiliki implikasi penting dalam pengawasan keamanan pangan dan lingkungan, terutama terkait dengan penyebaran flu burung di kalangan ternak. * * *