JT – Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Evita Nursanty menegaskan pentingnya sinergi lintas kementerian dan kolaborasi global untuk mendorong kemajuan ekonomi kreatif (ekraf) Indonesia sekaligus memperluas promosi produk kreatif di pasar internasional.

“Kita butuh terobosan besar hasil kolaborasi antar-kementerian/lembaga mulai dari Kementerian Ekonomi Kreatif, Kementerian Perindustrian, Kementerian UMKM, Kementerian Pariwisata, dan Kementerian BUMN,” ujar Evita dalam Rapat Kerja Komisi VII DPR RI bersama Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (5/12).

Evita menekankan perlunya strategi besar dari hulu ke hilir yang melibatkan berbagai pihak. Menurutnya, potensi ekraf Indonesia yang besar memerlukan kerja sama yang erat untuk menciptakan dampak signifikan di pasar global.

Evita mengusulkan kolaborasi dengan merek internasional seperti Dior dan Louis Vuitton dalam mempromosikan produk khas Indonesia, seperti batik. Ia juga melihat peluang besar melalui kolaborasi dengan restoran atau toko internasional untuk memperkuat posisi produk kreatif Indonesia, terutama kuliner.

"Dipadu dengan kekayaan tradisi, rempah-rempah terbaik dunia, serta sumber daya manusia kreatif di berbagai subsektor, ini adalah modal besar untuk mendorong produk lokal ke pasar global," tambahnya.

Evita juga mengajak diaspora Indonesia untuk lebih aktif mempromosikan produk lokal di negara tempat tinggal mereka, termasuk makanan khas, kerajinan tangan, seni pertunjukan, dan film.
Ia menyoroti pentingnya peran media dalam mempromosikan produk unggulan nasional. Media dinilai sebagai alat efektif untuk memperluas jangkauan produk kreatif ke pasar global dengan menyampaikan pesan dan konten yang sesuai.

Evita juga menyerukan penyederhanaan regulasi perizinan, pemberian insentif kepada pelaku usaha lokal, dan strategi pendanaan kreatif. Selain itu, ia mengusulkan pengembangan home creativity dan creative hub sebagai wadah inovasi dan kolaborasi pelaku ekraf.