JT - Kelompok perlawanan Palestina, Hamas, menyebut usulan gencatan senjata Gaza sebagai “tabir asap" atau tipu daya karena tidak mencakup penghentian perang Israel atau penarikan pasukan Zionis dari daerah kantong tersebut.
Anggota senior Hamas, Izzat al-Rishq, pada Sabtu (2/11) mengatakan usulan gencatan senjata yang diajukan dalam beberapa hari terakhir tidak mencakup penghentian serangan Israel, penarikan dari Gaza, atau pemulangan warga Palestina yang mengungsi ke wilayah mereka.
Baca juga : Data Studi Menyebut Jumlah Korban Tewas di Gaza Diperkirakan Lampaui 186 ribu jiwa
"Kami terlibat secara positif dengan semua usulan dan ide yang memastikan penghentian agresi dan penarikan pasukan pendudukan dari Gaza," tambahnya.
Rishq menuduh pemimpin Israel Benjamin Netanyahu menggunakan negosiasi sebagai kedok untuk melanjutkan agresi rezim Zionis.
"Permainan pertukaran peran antara pendudukan dan pemerintahan Amerika Serikat sedang berlangsung di Lebanon, seperti halnya di Gaza," katanya.
Baca juga : Komandan IRGC tewas dalam serangan rudal di Konsulat Iran di Suriah
Sebelumnya, Hamas pada Selasa (29/10) mengumumkan bahwa mereka telah menanggapi permintaan mediator untuk membahas usulan baru mengenai gencatan senjata di Gaza dan untuk menyelesaikan kesepakatan pertukaran sandera dengan Israel.
Kementerian Luar Negeri Qatar juga menyatakan bahwa upaya mediasi sedang berlangsung terkait gencatan senjata di Gaza.