JT – Pelaksana tugas Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Universitas Indonesia, Prof. Dr. Ir. Dedi Priadi, DEA, menegaskan pentingnya peran perguruan tinggi dalam mendukung transisi energi untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) di Indonesia.
"Perguruan tinggi bertanggung jawab melakukan riset dan pengembangan guna mendorong transisi menuju energi bersih," ujar Dedi dalam seminar bertajuk “100 Tahun Industri Otomotif Indonesia: Wujudkan Indonesia Net Zero Emission” yang berlangsung di Universitas Indonesia, Depok, Rabu.
Baca juga : Jumlah Penonton Film Indonesia Capai 60 Juta Hingga Awal Oktober 2024
Dedi menambahkan bahwa institusi pendidikan tinggi memiliki peran strategis sebagai pusat pengembangan pengetahuan yang berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan. Dalam hal ini, universitas mengembangkan berbagai inovasi, antara lain energi terbarukan, teknologi penyimpanan energi, efisiensi energi, serta penurunan emisi dari sektor transportasi.
Riset untuk Mendukung Kebijakan Berkelanjutan
Dedi menekankan bahwa kampus dapat berperan aktif melalui riset berkualitas tinggi yang mendukung kebijakan berbasis bukti. "Tidak hanya berhenti pada publikasi akademis, tetapi harus diimplementasikan di sektor industri dan mendidik publik," katanya. Hal ini, lanjutnya, termasuk dalam model triple helix yang melibatkan sinergi antara akademisi, industri, dan pemerintah.
Baca juga : Perhatian Pemerintah Terhadap Kesehatan Mental Meningkat
Kolaborasi kampus dengan seluruh pemangku kepentingan juga diperlukan. Industri berperan untuk mengadopsi dan menerapkan inovasi kampus secara luas, sementara investasi dari sektor swasta diharapkan mempercepat pengembangan infrastruktur energi bersih dan transportasi ramah lingkungan.
Peran Pemerintah dalam Kebijakan Transformasi Energi