JT – Spesialis Obstetri dan Ginekologi Konsultan Fertilitas Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), dr. Mila Maidarti, SpOG, menyatakan bahwa menjaga pola makan dan menerapkan gaya hidup sehat merupakan langkah penting dalam mencegah Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS), terutama bagi remaja yang memiliki risiko lebih tinggi.
Menurut dr. Mila, pengaturan asupan karbohidrat dan adopsi gaya hidup sehat sangat penting, khususnya bagi mereka yang mengalami obesitas atau resistensi insulin—dua kondisi yang berpotensi meningkatkan risiko terjadinya PCOS.
Baca juga : Guru Besar UI: Kadar Kolesterol Tinggi dalam ASI Berperan Melindungi Bayi
"Salah satu cara utama untuk mencegah PCOS adalah dengan mengatur asupan karbohidrat. Energi memang didapat dari karbohidrat, tetapi konsumsi yang berlebihan, tanpa diimbangi protein dan serat, seperti putih telur atau sayuran, dapat meningkatkan kadar gula darah, yang pada akhirnya dapat memicu PCOS," ujar dr. Mila saat berbicara di ANTARA Heritage Center (AHC), Jakarta, Rabu.
Dia juga menyarankan agar masyarakat mulai beralih dari konsumsi nasi putih ke sumber karbohidrat dengan indeks glikemik lebih rendah seperti beras merah, beras hitam, atau roti gandum.
"Indeks glikemik nasi putih itu tinggi, sementara beras merah, beras hitam, atau roti gandum memiliki kandungan serat yang lebih tinggi dan lebih aman untuk dikonsumsi," tambahnya.
Baca juga : Dokter: Penting Mewaspadai Gejala Tumor Kelopak Mata yang Menyerupai Bintitan
Tidak hanya memperhatikan pola makan, dr. Mila menekankan pentingnya olahraga dan menghindari gaya hidup sedentari (tidak aktif bergerak). Terlalu banyak duduk atau jarang bergerak, katanya, dapat memperburuk risiko terkena PCOS.
"Cukup dengan jalan cepat selama 20-30 menit setiap hari atau lari pagi, sudah sangat efektif untuk menjaga kesehatan tubuh dan mencegah PCOS," jelas dr. Mila.