JT – Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) mengumumkan telah mendanai 346 kegiatan riset terkait pengembangan kelapa sawit sejak 2015. Langkah ini dilakukan guna mendorong peningkatan produktivitas dan keberlanjutan industri sawit nasional.
Direktur Utama BPDPKS, Eddy Abdurrachman, dalam sambutannya di acara Pekan Riset Sawit (Perisai) ke-8 di Bali, Kamis, menyampaikan bahwa riset tersebut melibatkan 88 lembaga penelitian dan pengembangan (litbang) serta 1.212 peneliti yang tersebar di 22 provinsi di Indonesia.
Baca juga : BPH Migas Siapkan Regulasi Peta Jalan BBM Ramah Lingkungan
“Sejak berdirinya BPDPKS pada tahun 2015, program Grant Riset Sawit (GRS) telah mendanai 346 kegiatan riset yang melibatkan berbagai lembaga dan peneliti di 20 provinsi. Penelitian ini penting untuk meningkatkan produktivitas, menciptakan pasar baru, dan mensejahterakan para petani sawit,” ujar Eddy.
Menurut Eddy, hasil riset yang dihasilkan tidak hanya memberikan manfaat bagi industri sawit, tetapi juga menjadi dasar bagi pemerintah dalam merancang kebijakan kelapa sawit nasional. BPDPKS mendukung penelitian melalui dua mekanisme, yakni program Grant Riset Sawit dengan jalur seleksi dan inisiatif dari kementerian/lembaga, serta melalui lomba riset tingkat mahasiswa, seperti yang diadakan dalam Pekan Riset Sawit (Perisai).
Eddy juga menyoroti bahwa kelapa sawit merupakan komoditas strategis nasional yang memerlukan riset berkelanjutan guna melawan kampanye hitam serta meningkatkan daya saing di pasar global. Saat ini, sudah ada 30 penemuan hasil riset yang siap dikomersialisasikan, dengan beberapa di antaranya sudah mendapatkan minat dari investor melalui Letter of Intent (LOI) atau perjanjian kerahasiaan teknologi (Non-Disclosure Agreement).
Baca juga : Apkasindo Bakal Gelar Pertemuan Nasional Bahas Komoditas Strategis
Pekan Riset Sawit ke-8 diselenggarakan pada 3-4 Oktober 2024 di Bali Nusa Dua Convention Center, menjadi ajang penting bagi para peneliti, industri, dan UMKM untuk berdiskusi serta menyebarluaskan hasil riset sawit. Dalam acara ini juga diumumkan pemenang Lomba Riset Sawit Tingkat Mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
Eddy berharap program ini dapat terus meningkatkan minat penelitian tentang kelapa sawit sejak dini demi penguatan industri sawit nasional yang berbasis riset.