JAKARTA TERKINI – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sedang mempertimbangkan sejumlah faktor, termasuk preferensi anak, dalam menentukan menu untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang masih dalam tahap uji coba.
"Pertimbangan harga menu, rasa masakan, dan kesukaan anak menjadi hal penting agar anak-anak menghabiskan satu porsi makanan," ujar Pelaksana Tugas (Plt) Asisten Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Provinsi DKI Jakarta, Suharini Eliawati, saat dihubungi di Jakarta, Selasa (17/9).
Baca juga : Terduga Penganiaya Karyawan Toko Roti di Sukabumi Mencari Perlindungan Karena Takut
Eliawati menambahkan bahwa aspek lain yang dipertimbangkan adalah biaya per menu, termasuk ongkos kirim, biaya memasak, serta pengemasan.
Terkait masuk atau tidaknya susu ikan dalam menu MBG, Pemprov DKI masih menunggu pedoman umum dari pemerintah pusat. Susu ikan sempat menjadi perbincangan setelah muncul pendapat bahwa hidangan ini dapat menggantikan susu sapi dalam program susu gratis yang dicanangkan oleh pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
"Sambil menunggu pedoman dari pemerintah pusat, Pemprov DKI Jakarta akan melakukan uji coba program Makan Bergizi Gratis," jelas Eliawati.
Baca juga : Balai Kota DKI Dipenuhi Karangan Bunga untuk Heru Budi dan Teguh Setyabudi
Selama masa uji coba, menu yang disajikan selalu bervariasi. Hal ini didasarkan pada survei sederhana yang melibatkan siswa serta pertimbangan kandungan kalori dari setiap menu yang disajikan.
Uji coba program MBG ini didanai melalui dana tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR) dari beberapa Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta, di antaranya Perumda Dharma Jaya, PAM Jaya, Bank DKI, dan PT Pembangunan Jaya Ancol.