JT – Anggota Komisi IX DPR RI Edy Wuryanto mengapresiasi langkah Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (Undip) dan manajemen RSUP Kariadi yang mengakui adanya kasus perundungan terhadap peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) serta berkomitmen untuk memperbaiki sistem tersebut.
“Tidak menyangkal, lalu minta maaf merupakan tindakan yang positif dan berarti sudah ada niat untuk memperbaiki diri,” kata Edy dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat (13/9/2024).
Baca juga : Megawati kantongi 10 nama untuk berpasangan dengan Ganjar
Edy berharap permintaan maaf ini dapat menjadi momentum bagi pihak-pihak terkait untuk lebih fokus dalam memperbaiki sistem pendidikan agar mencegah perundungan di masa mendatang.
Edy menekankan pentingnya mengutamakan aspek andragogi dalam pendidikan spesialistik. Dia menginginkan pembelajaran yang mengedepankan prinsip kemitraan, partisipatif, dan memberikan pengalaman nyata, sehingga peserta didik merasa aman dan mendapatkan ilmu dengan baik.
“Pembelajaran ini harus berlangsung menyenangkan, namun tetap efektif dalam mentransfer ilmu dari senior atau konsultan kepada peserta didik,” ujarnya.
Baca juga : Pemerintah Tetapkan Idul Fitri 1446 H pada Senin, 31 Maret 2025
Edy juga meminta pihak lain untuk meniru langkah Undip dan RSUP Kariadi yang tidak menyangkal kondisi yang ada, melainkan berfokus pada perbaikan sistem pengawasan dan pembelajaran. Dia menyoroti rencana Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk menerbitkan Peraturan Menteri tentang pencegahan perundungan, yang melibatkan tidak hanya Kementerian Kesehatan tetapi juga Fakultas Kedokteran.
“Sekarang ada dua kementerian yang memberikan atensi. Ini tentu lebih baik untuk mencegah praktik perundungan itu terjadi lagi,” kata Edy.