JT - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali, Made Rentin, mengungkapkan bahwa tim saat ini tengah melakukan kajian cepat di kabupaten/kota untuk menilai dampak dari gempa bumi dangkal magnitudo 4,9 yang mengguncang Kabupaten Gianyar.
“Sedang dilakukan kajian cepat dan asesmen awal dengan mengumpulkan data dan informasi dari seluruh BPBD kabupaten/kota se-Bali,” kata Rentin di Denpasar, Sabtu.
Baca juga : Pemkot Bogor Tertibkan Ratusan Spanduk Bacawalkot yang Tidak Berizin
Informasi awal menunjukkan adanya kerusakan ringan di Kabupaten Gianyar, termasuk retakan pada tembok dan genteng yang jatuh di bangunan milik Dinas Pariwisata Gianyar. Sementara itu, laporan dari Pura Besakih, Karangasem, menyebutkan getaran keras terasa, tetapi tidak ada kerusakan yang dilaporkan.
Gempa bumi tektonik tersebut terjadi pada pukul 09.51.44 Wita dengan pusat gempa di darat, dua kilometer timur laut Gianyar, pada kedalaman 10 km. Menurut BMKG, gempa ini termasuk jenis gempa dangkal akibat aktivitas sesar aktif di darat.
Setelah gempa utama, terjadi beberapa gempa susulan dengan kekuatan magnitudo 2,5 pada pukul 10.34.46 Wita, magnitudo 2,3 pada pukul 10.41.20 Wita, dan magnitudo 1,9 pada pukul 10.58.44 Wita.
Baca juga : Menteri Sosial Prihatin atas Kasus Dugaan Pelecehan di Panti Asuhan Kota Tangerang
Rentin menambahkan bahwa seluruh kabupaten/kota merasakan getaran gempa, namun sejauh ini tidak ada laporan mengenai korban jiwa atau kerusakan signifikan di luar Kabupaten Gianyar. BPBD Bali terus berkoordinasi dengan BPBD kabupaten/kota untuk memantau situasi dan mengumpulkan informasi lebih lanjut. * * *