JAKARTA TERKINI - Anggota Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) sekaligus anggota Karya Kepausan Indonesia, Romo Markus Nur Widipranoto, menanggapi curhatan masyarakat yang viral di media sosial untuk Paus Fransiskus.
Nur Widipranoto menyebutkan bahwa curhatan masyarakat tersebut merupakan ungkapan hati yang mencerminkan kerinduan akan hidup yang damai, penuh dengan belas kasih, dan persaudaraan. "Curhatan masyarakat menurut saya sebagai ungkapan hati, kerinduan hidup yang damai, hidup yang penuh bela rasa, persaudaraan. Tentu hal ini juga sejalan dengan semangat kunjungan Paus sendiri," ujar Nur Widipranoto saat ditemui di depan Kedutaan Besar Vatikan di Jakarta Pusat, Selasa.
Baca juga : DKI Jual Sembako Berisi Daging Rp150 Ribu di Jakarta Barat
Menanggapi curhatan yang viral tersebut, Nur Widipranoto menegaskan bahwa Paus Fransiskus senantiasa mendukung aspirasi tersebut. "Nantinya, dialog Paus dengan Presiden juga tampaknya akan sampai pada tema-tema persaudaraan, tema-tema bela rasa untuk membangun kehidupan bersama dengan lebih baik," tambahnya.
Lebih lanjut, Nur Widipranoto mengungkapkan harapannya agar Indonesia, sebagai negara yang majemuk dengan beragam perbedaan, tetap dapat memelihara tali persaudaraan yang erat. Ia menilai bahwa perbedaan yang dimiliki oleh Indonesia merupakan karunia Tuhan yang harus disyukuri.
"Perbedaan bukan sebagai suatu hal yang kemudian memecah belah, tapi sebaliknya, menjadi semacam mosaik yang indah untuk dirajut bersama sehingga seluruh masyarakat Indonesia bisa bersuka cita," jelas Nur Widipranoto.
Baca juga : BMKG Prediksi Hujan Kencang Bakal Terjadi di Jakarta
Sebelumnya, narasi tentang isu-isu kemanusiaan di Indonesia yang ditujukan kepada Paus Fransiskus, yang memiliki nama asli Jorge Mario Bergoglio, menjadi viral di media sosial. Masyarakat juga mengusulkan agar Paus Fransiskus bertemu dengan Maria Katarina Sumarsih, ibu dari seorang aktivis yang gugur dalam Tragedi Semanggi.