JT - Sejumlah aktivis menggelar aksi demonstrasi pro Palestina di depan parlemen wilayah Jenewa pada Kamis lalu, menuntut pemerintah Swiss mengambil sikap tegas terhadap serangan militer Israel di Gaza dan Tepi Barat yang diduduki.
Para demonstran yang berkumpul di pusat kota Jenewa meneriakkan slogan mendukung Palestina dan mengecam pemerintah Swiss yang dianggap gagal mengambil tindakan terhadap Israel. Mereka juga menyerukan boikot terhadap produk Israel.
Baca juga : Joe Biden Ucapkan Selamat kepada Prabowo Subianto Setelah Pelantikan sebagai Presiden RI
Rania, seorang aktivis Swiss keturunan Palestina dan salah satu penyelenggara aksi, mengkritik pemerintah wilayah Jenewa yang dinilai tidak melakukan upaya apapun dan tidak menghubungi pemerintah federal untuk mengubah kebijakan terkait Israel.
"Pemerintah wilayah tidak melakukan apa pun dan tidak menghubungi pemerintah federal untuk mengubah kebijakan kami," kata Rania kepada Anadolu.
Rania menyoroti kondisi buruk di Gaza, di mana banyak orang terpaksa mengungsi dan terbunuh. Dia mencatat bahwa sejak Oktober tahun lalu, lebih dari 500 orang telah tewas di Tepi Barat. Dia juga mengkritik parlemen federal yang, menurutnya, telah membahas masalah tersebut selama sembilan bulan tanpa mengambil posisi konkret.
Baca juga : PM Pakistan Usulkan Perdagangan Barter dengan Rusia untuk Hindari Sanksi Barat
Atassi, pendemo lainnya, mengutuk kebijakan Menteri Luar Negeri Swiss Ignazio Cassis yang dianggap terus mendukung Israel, dan menuduhnya gagal mengecam apa yang disebutnya sebagai genosida.
Ketegangan di Tepi Barat yang diduduki terus meningkat di tengah operasi militer Israel, yang menyebabkan banyak korban jiwa. Sejak 7 Oktober tahun lalu, lebih dari 40.600 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, dilaporkan tewas di Jalur Gaza. Di Tepi Barat, sedikitnya 670 warga Palestina telah tewas, hampir 5.400 orang terluka, dan lebih dari 10.300 orang ditangkap.