JT - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno berharap kebijakan Golden Visa yang diluncurkan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dapat meningkatkan jumlah investasi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Sebagian juga sudah bertanya kepada kami untuk Labuan Bajo second home visa (visa rumah kedua), ini wisatawan mancanegara yang ingin tinggal lebih lama di Labuan Bajo, jadi konsepnya adalah izin tinggal lima sampai 10 tahun dengan beberapa persyaratan, golden visanya bisa menggulirkan lebih banyak lagi investasi ke Labuan Bajo," katanya di Labuan Bajo, Rabu.
Baca juga : Pola Baru Kunjungan Wisatawan di DIY Selama Libur Lebaran
Sandiaga berharap investasi di Labuan Bajo tidak hanya berkualitas tetapi juga membuka peluang usaha dan lapangan kerja bagi masyarakat setempat. Ia menekankan bahwa investasi yang lahir dari kebijakan Golden Visa diharapkan bermanfaat bagi pembangunan ekosistem ekonomi, digitalisasi, dan pertumbuhan ekonomi hijau.
"Peminatnya per hari ini sudah mencapai hampir 500 orang dan terus berdatangan, tapi belajar dari pengalaman negara-negara yang lebih dulu menawarkan golden visa, dampaknya sangat besar terhadap investasi. Jadi bukan hanya investasi terhadap properti tapi juga di beberapa sektor dan lini usaha," jelasnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa beberapa pihak telah mengajukan Golden Visa ke beberapa wilayah di Indonesia, termasuk Labuan Bajo.
Baca juga : Pemkot Palembang Hentikan Sementara Wisata Menara Ampera
"Mayoritas pengajuan memang ke Bali, tapi ada juga ke Jakarta dan beberapa destinasi pariwisata super prioritas lainnya, termasuk Labuan Bajo," tambah Sandiaga.
Sebelumnya, Presiden Jokowi dalam sambutannya saat peluncuran Golden Visa di The Ritz-Carlton Hotel, Jakarta, menyampaikan bahwa pemerintah meluncurkan layanan Golden Visa untuk memberikan kemudahan bagi warga negara asing (WNA) dalam berinvestasi dan berkarya di Indonesia.