JT - Pebulu tangkis tunggal putri Indonesia Gregoria Mariska Tunjung merasa bingung mengungkapkan perasaannya setelah meraih medali perunggu di Olimpiade Paris 2024. Medali tersebut diraih lebih cepat karena salah satu semifinalis, Carolina Marin, memutuskan mundur akibat cedera.
Sebelumnya, Gregoria dijadwalkan bermain untuk perebutan medali perunggu pada Senin (5/8) setelah dikalahkan oleh tunggal putri nomor satu dunia, An Se-young, dengan skor 21-13, 11-21, 16-21 pada babak semifinal di Port de la Chapelle Arena, Paris, Prancis, Minggu. Namun, Carolina Marin dari Spanyol yang cedera saat memimpin 21-14, 10-8 atas He Bingjiao dari China, membuat Gregoria otomatis mendapatkan medali perunggu tanpa harus bertanding.
Baca juga : Pusat Pelatihan Timnas di IKN Hampir Selesai, Capai 99 Persen
"Tadi aku lagi stretching, terus Marin jatuh, kebetulan hari ini aku ada tes juga, jadi aku tidak sempat lihat keputusannya bagaimana, cuman katanya diputuskan retired," ucap Gregoria dalam keterangan resmi yang diterima ANTARA di Jakarta, Minggu.
"Bingung ya, salah banget kalau aku happy dengan penderitaan orang lain. Ini musibah untuk Marin, tapi aku bingung bereaksi saja, kaya tidak mau ini terjadi aja. Jujur banget aku bersyukur medalinya, tapi bukan happy gitu," lanjutnya.
Medali ini merupakan yang pertama bagi Indonesia di Olimpiade Paris dan juga medali pertama tunggal putri tanah air setelah Maria Kristin meraih medali perunggu di Olimpiade Beijing 2008. Gregoria juga mencatat sejarah manis karena tunggal putri Indonesia selalu membawa pulang medali setiap kali lolos ke semifinal.
Baca juga : Debut Gol Endrick, Real Madrid Tundukkan Valladolid 3-0
"Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yah, atas kehendaknya, setelah sekian lama kita tidak dapat medali di tunggal putri, sekarang alhamdulillah Jorji bisa dapat medali perunggu," kata pelatih tunggal putri Herli Djaenudin.
"Ini juga berkat tim yang bagus, bukan karena saya sendiri. PBSI timnya sudah bagus, ada Tim Ad Hoc yang diisi oleh orang-orang kompeten, yang dibentuk oleh bapak Fadil untuk menjaga tradisi medali," tambahnya.